Selasa, 27 Maret 2012

Polri bantah gunakan peluru karet di Bandara Polonia Medan

(bisnis.com) MEDAN – Panasnya unjuk rasa di Bandara Internasional Polonia Medan, kemarin (26/3) mengakibatkan seorang demonstran mengalami luka akibat tembakan peluru karet aparat. Namun kejadian penembakan ini dibantah keras oleh Kadiv humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution. Dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, tadi malam, Saud Usman Nasution mengatakan, bahwa tidak mungkin personelnya menggunakan peluru karet saat menenangkan masa yang berunjuk rasa. “Setelah dicek ternyata yang bersangkutan bukan terluka akibat tembakan dari peluru karet, kemungkinan besar itu luka goresan atau mungkin dia terjatuh,” ungkap Saud. Saud juga menambahkan bahwa personel yang mengamankan aksi unjuk rasa di Bandara Polonia, tidak ada yang membawa senjata, termasuk senjata peluru karet. Hanya ada empat orang polisi yang membawa senjata, itupun senjata laras licin untuk menembakkan gas air mata. Untuk menangani aksi unjuk rasa kemarin, Saud menegaskan anggota polisi akan membawa senjata lengkap untuk menghalau massa. “Bila sudah terprovokasi akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti melemparkan batu kepada petugas. Untuk itu kita membawa tameng dan tongkat supaya bisa melindungi anggota kita dari lemparan batu,” katanya. Sementara itu, berdasarkan pantauan Waspada Online kemarin, pihak kepolisian terpaksa mengeluarkan tiga kali penembakan peringatan untuk menghalau aksi lempar dari para demonstran dalam aksi demo penolakan kenaikkan BBM di Bandara Internasional Polonia Medan. Sementara itu, dua mobil water canon juga mulai menyemprotkan air ke arah pendemo. Berdasarkan keterangan Koordinator aksi di Bandara Polonia, Prabu Alam kepada Waspada Online tadi malam, pihaknya mencatat ada 3 orang di pihak yang terluka dan seorang lagi yakni Suwito (32) dari Organisasi SBSI 92 PK Indo Kencana Satra Jaya Tanjung Morawa. "Suwito diduga terkena peluru karet aparat dan saat ini dirawat dimana rumah sakit Putra Medika Tanjung Morwa," ujar Prabu. Prabu juga menyebutkan masih ada korban lain dari pihak mahasiswa tetapi tidak terdeteksi identitasnya. "Daroi Mahasiswa tadi ada korban tapi tak dapat kita identitasnya," ujar Prabu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar