Selasa, 03 April 2012
Uang bukan kunci sukses
Perempuan saat ini sudah semakin mendapatkan ruang untuk menunjukkan eksistensi diri. Jumlah perempuan yang menduduki kursi di parlemen semakin banyak, dan hal ini secara tak langsung menunjukkan kemampuan perempuan untuk menyeimbangkan antara karier dengan keluarga. Sayangnya, ada juga perempuan yang terobsesi untuk mencapai jabatan setinggi-tingginya sekadar sebagai pembuktian bahwa perempuan tak kalah dengan laki-laki.
"Seringkali perempuan salah persepsi dengan kata sukses, karena menonjolkan sisi kesuksesan yang dinilai dari posisi, pekerjaan, dan uang," ungkap Erry Riyana Hardjapamekas, Ketua Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional dalam acara "The Path Forward" menyambut Hari Perempuan Internasional di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sukses tak hanya masalah uang
Erry mengatakan, sebaiknya kesuksesan tidak hanya diukur dari kesuksesannya mendapatkan posisi atau kedudukan yang tinggi dalam perusahaan, serta gaji yang tinggi. Menurutnya, tolok ukur suatu kesuksesan terletak pada seberapa tinggi dan penting posisi Anda, seberapa dihargai, dan seberapa bergunakah Anda untuk masyarakat dan keluarga.
Hal ini dianggap lebih penting dan lebih berharga daripada sekadar kesuksesan materi semata. "Keberhasilan dan kesuksesan karier merupakan sebagian kecil saja, dan merupakan bagian integral dari keberhasilan berkeluarga," ungkapnya.
Maka dari itu, sebenarnya ketika menjadi ibu rumah tangga, tugas untuk sukses ini semakin bertambah. Sukses pribadi bukan lagi menjadi tujuan utama yang harus dicapai, tapi juga sukses dalam keluarga.
Sayangnya, sampai sekarang masih banyak perempuan yang justru berpikir bahwa keluarga menjadi penghambat kesuksesan dalam karier mereka. Menurut survei yang dilakukan oleh konsultan manajemen Accenture, beban yang dialami oleh para eksekutif wanita Indonesia untuk menyeimbangkan perannya di rumah akan berimbas pada terhambatnya kesuksesan mereka dalam bekerja. Bahkan, sebanyak 55 persen eksekutif wanita Indonesia menyatakan bahwa kariernya melambat semenjak menjadi orang tua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar